Para arkeolog telah menemukan apa yang mereka anggap sebagai bangunan misterius yang di bawahnya terdapat kuburan massal, dalam penggalian di distrik Kadıköy Istanbul.
“Ini adalah sesuatu yang unik, sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Jadi, kami tidak bisa menyebutkan namanya,” kata arkeolog dari tim penggalian.
Struktur marmer telah ditemukan dalam penggalian, yang dimulai pada tahun 2018, di dekat Stasiun HaydarpaÅŸa Trian.
Menurut para arkeolog, bangunan itu tentu saja merupakan tempat suci yang pernah digunakan untuk “tujuan keagamaan”, tapi itu bukan gereja. Lantainya diisi dengan balok marmer yang dibuat dengan pengerjaan halus.
“Di bawah lantai marmer, kami menemukan kuburan massal. Tidak ada bentuk struktur lain seperti ini. Jadi, kami tidak bisa menyebutkan apa itu,” kata salah satu anggota tim.
Para arkeolog yakin bahwa penggalian akan terus berlanjut, misteri struktur akan terpecahkan.
Namun, struktur tersebut bukan satu-satunya temuan berharga yang digali oleh para arkeolog dari penggalian Stasiun Kereta HaydarpaÅŸa.
Sekitar 18.000 koin kuno yang berasal dari abad ke-7 SM juga telah ditemukan di Khalkedon, nama kuno Kadıköy.
“Koin-koin ini melambangkan bahwa Khalkedon, yang berarti Tanah Tunanetra, pernah menjadi tempat zona perdagangan,” tambah pejabat tersebut.
Sebuah pemecah gelombang dan dua reservoir air juga telah ditemukan di lokasi tersebut. Waduk tersebut dianggap sebagai pusat mata air bernama Hermegora, digambarkan oleh Dionysisos Byzantios dalam bukunya yang terkenal “Per Bosporum Navigatio,” yang berarti “Pesiar di Bosphorus”.
Kisah nama Khalkedon (Tanah Orang Buta) berasal dari tahun 667 SM. Byzas dari Megara, yang berada di suatu tempat di Yunani saat ini, sedang berlayar mencari tanah untuk menetap di koloni. Seorang peramal dari Kuil Apollon di Delhi telah memberitahunya bahwa dia akan tinggal di seberang “kota orang buta”. Begitu dia melihat Tanduk Emas, dia pikir itu adalah tempat yang bagus untuk menetap. Di seberang Tanduk Emas, dia melihat pemukiman dan teringat ramalan itu. Jadi, dia menyebut tempat pemukiman itu “Khalkedon.”
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment