Australia pada Rabu (16/12) menyambut baik keputusan Mahkamah Agung Israel untuk menyetujui ekstradisi mantan kepala sekolah yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap siswa di sebuah sekolah Yahudi di Melbourne.
Malka Leifer, yang kalah dalam bandingnya terhadap ekstradisi pada hari Selasa, dicari oleh polisi Australia atas 74 tuduhan pelecehan seksual, termasuk pemerkosaan, yang melibatkan gadis-gadis di bekas sekolahnya.
“Keputusan Mahkamah Agung Israel, yang menolak banding Leifer adalah kabar gembira, terutama bagi para korban di Australia,” kata Jaksa Agung Australia Christian Porter dalam sebuah pernyataan.
Porter mengatakan tuduhan terhadap Leifer “sangat serius” dan Australia tetap berkomitmen kuat untuk memastikan keadilan ditegakkan dalam kasus tersebut.
Leifer, yang juga memegang kewarganegaraan Israel, melarikan diri dari Australia pada 2008 setelah tuduhan tersebut muncul. Dia membantah tuduhan terhadapnya.
Australia telah menekan Israel untuk mempercepat kasus Leifer, dan korban yang juga telah mengkritik proses peradilan Israel yang berkepanjangan.
Dia berjuang untuk kembali ke Australia, termasuk dengan pengajuan penyakit mental dan menyeret kasusnya ke pengadilan Israel sejak 2014.
“Meskipun perkembangan terbaru ini merupakan langkah maju yang signifikan – mungkin langkah paling positif sejauh ini – dalam proses yang panjang, masih ada langkah-langkah lain yang harus dilakukan di Israel,” kata Porter.
Leifer dapat mengajukan banding lagi ke Mahkamah Agung terhadap persetujuan ekstradisi, tetapi pengadilan memberi isyarat pada hari Selasa bahwa mereka mungkin tidak mempertimbangkannya.
Sumber: Reuters
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment