RASULULLAH DAN PEMIMPIN IDEAL - bagbudig

Breaking

Wednesday, November 2, 2022

RASULULLAH DAN PEMIMPIN IDEAL

Oleh: Hasan Zulmansyah

Beberapa tahun ke depan kita akan menghadapi pesta demokrasi, pemilihan presiden dan wakil presiden juga akan diikuti pemilihan pemimpin-pemimpin daerah di bawahnya, beberapa nama sudah dimunculkan oleh partai politik untuk didudukkan di atas pelaminan pesta demokrasi, pengamat politik dan masyarakat awam sudah menakar dan mengukur siapakah yang akan menjadi pemimpin berikutnya. Berangkat dari penomena ini penulis mengangkat tema ini dalam tulisan ini.

Orang boleh banyak berdebat sejak nabi Adam hingga hari ini tentang bagaimanakah pemimpin yang ideal. Boleh ada banyak teori dan narasi tentang siapa sosok pemimpin yang ideal. Namun Michael H. Hart menuliskan dalam bukunya the 100   Rasullullah Muhammad SAW lah tokoh paling berpengaruh di dunia. Michael H. Hart tentu tidak sembarang mencantumkan nama di bukunya mestilah ada hal penting yang menjadi pertimbangannya.

Setelah penderitaan panjang di kota Makkah  Rasulullah diperintahkan Allah untuk hijrah ke kota Yatsrib, disambut dengan senandung thalaal badru alaina oleh para kaum Anshar di sepanjang jalan kota Yatsrib. Pasca penyambutan tersebut rasulullah membangaun masjid, menyatukan Auz dan Khazraj mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar dan mulai saat itu pula Rasulullah menjadi pemimpin di kota Yatsrib dan resmi pula kota Yastrib berubah namanya menjadi Madinah atau kotanya nabi. 

Tidak ada yang meragukan kepemimpinan Rasulullah baik lawan maupun kawan dalam memimpin umat Islam. Dengan  kepemimpinan yang efektif  menghasilkan suatu peradaban Islam yang sangat damai sejahtera hingga disegani Persia dan Romawi sebagai negara adidaya pada saat itu. Bagaimana pun kuatnya sebuah masa tentu akan berakhir pula, walau sekuat apapun kita menolaknya.  Tidak berselang lama setelah fathul Makkah wafatlah Rasulullah. Karena estafet kepemimpinan tidaklah boleh terputus, berbekal jalan dan teladan yang telah Rasulullah wariskan  muncullah pemimpin – pemimpin fenomenal seperti Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib yang kemudian kita sebut golden generation.

Berbicara mengenai pemimpin pemimpin umat Islam pada masa lalu mungkin tidak akan pernah ada habisnya karena para pemimpin umat islam dahulu merupakan pemimpin yang sangat didambakan oleh umat baik karena ketegasannya kejujurannya dan wara’nya. tidak saja yang di timur tengah namun juga di Nusantara seperti Sultan Iskandar Muda yang memutuskan menghukum mati anaknya karena berbuat kejahatan dan kesewenangan. Selain itu ada Sultan Hasanuddin yang berjuang dengan gagah berani mengusir penjajah dari Nusantara,  dan masih banyak lagi para pemimpin pemimpin umat islam yang fenomenal.

Jika demikian apakah yang mungkin terjadi jika kita menerapkan cara kepemimpinan rasullah dan pemimpin – pemimpin setelahnya? Memang ketika rasullah memimpin umat Islam, umat Islam belumlah begitu besar dengan wilayah  hanya wilayah hijaz, namun di dalamnya tidaklah hanya kaum muslimin ada juga non muslim seperti Yahudi dan Nasrani dan mereka tetap merasakan keadilan kesejahteraan dan keamanan walau pun meraka berbeda dalam keyakinan.

Toleransi yang indah yang diperaktikkan Rasulullah dan kaum muslimin setelahnya, sesuatu hal indah di bawah kesepakatan yang dinamakan piagam madinah yang kemudian diserap pula oleh para pendiri bangsa menjadi Pancasila. 

Para ulama rabbani mencoba meneliti dan mempelajari sifat Rasulullah dimana dengan sifat – sifat itu kepemimpinan dijalankan, ulama mennyimpulkan ada empat sifat agung yang dimiliki Rasulullah, dengan empat sifat nabi dan rasul saya ingin mengatakan bahwa sosok pemimpin yang ideal  sangat di butuhkan di negri ini adalah sosok pemimpin yang memiliki 4 sifat nabi dan rasul tersebut yaitu:

  1. Sosok pemimpin yang shidiq (jujur) seorang pemimpin haruslah jujur dalam hal apapun sehingga timbulah kepercayan atas apa yang ia sampaikan tanpa ada keraguan sedikit pun.
  2. Sosok pemimpin yang tabliq (menyampaikan) dalam artian seorang pemimpin harus terbuka untuk menyampaikan informasi informasi mengenai keadaan yang sedang terjadi sehingga tidak ada kesalahpaham
  3. Sosok pemimpin yang amanah (dapat dipercaya) seorang pemimpin haruslah amanah karena ia telah diberikan kepercayaan yang mana harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab 
  4. Sosok pemimpin yang fatanah (cerdas) seorang pemimpin haruslah cerdas kerana ia akan memikirkan sebuah ide ide inofatif demi meraih sebuah keberhasilan dan ia juga harus mampu memberikan solusi solusi dari permasalahan yang ia hadapi.

Kita menyadari sulit bagi manusia biasa bisa seperti rasul namun kita optimis kita akan menemukan pemimpin yang ideal oleh karena itu kita harus selektif dalam memilih dan jadikan empat sifat nabi sebagai landasannya, dan saya yakin kita tidak menginginkan pemimpin yang bertolak belakang dengan sifat nabi, seperti khiatan, dusta, culas dan  lemah. Allahu a’lam bissawab

Biodata Penulis

Nama Penulis: Hasan Zulmansyah

Asal sekolah: MAN 1 Sijunjung

Status : Siswa Kelas XII IPA 

Jabatan : Ketua Umum OSIM MAN 1 Sijunjung 2021-2022

Guru pembimbing : Adhia Rizki Ananda,S.Pd.I

No comments:

Post a Comment