Presiden Turki dan Israel Setuju Lanjutkan dialog - bagbudig

Breaking

Tuesday, July 13, 2021

Presiden Turki dan Israel Setuju Lanjutkan dialog

Turki dan Israel mengadakan kontak tingkat tinggi pertama mereka pada 12 Juli dalam empat tahun terakhir ketika Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan memberi selamat kepada Presiden Israel Isaac Herzog yang menciptakan harapan untuk normalisasi bertahap hubungan bilateral.

Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan dialog antara kedua negara dan menggambarkan hubungan itu sebagai sangat penting bagi keamanan dan stabilitas regional.

Turki dan Israel menarik duta besar mereka setelah penggunaan kekuatan yang tidak proporsional yang terakhir dan membunuh puluhan warga Palestina yang memprotes keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem pada 2018.

“Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan berbicara dengan Presiden Israel Isaac Herzog melalui telepon. Hubungan Turki-Israel dan isu-isu regional dibahas selama percakapan. Selama percakapan, Presiden Erdogan memberi selamat kepada Isaac Herzog atas pelantikannya,” menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktorat Komunikasi.

Menurut pernyataan itu, Erdogan menekankan bahwa hubungan Turki-Israel sangat penting untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah, menyatakan bahwa ada potensi tinggi untuk kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang, terutama di bidang energi, pariwisata, dan teknologi.

Erdogan menyatakan bahwa meskipun ada pandemi, perdagangan bilateral meningkat dan kepentingan bersama mereka untuk mendapatkan keuntungan dari potensi ini.

“Mengungkapkan bahwa dia mementingkan kelanjutan kontak dan dialog terlepas dari semua perbedaan pendapat, Presiden Erdogan mengatakan bahwa masyarakat internasional mengharapkan penyelesaian dua negara yang langgeng dan komprehensif dari perselisihan Palestina-Israel dalam kerangka resolusi PBB,” bunyi pernyataan.

Para pemimpin sepakat untuk melanjutkan dialog

Ia juga menginformasikan bahwa Erdogan ingat bahwa langkah-langkah positif menuju penyelesaian sengketa Palestina-Israel juga akan memfasilitasi jalur positif dalam hubungan Turki-Israel. Erdogan menjamu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Istanbul pada 10 Juli di mana mereka membahas konflik Israel-Palestina dan bantuan Turki kepada rakyat Palestina.

Sementara itu, Herzog menyebutkan panggilan dengan Erdogan dalam sebuah posting di Twitter.

“Saya berbicara beberapa jam yang lalu dengan Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan, yang menelepon untuk memberi selamat kepada saya atas pengangkatan saya sebagai presiden Negara Israel,” katanya.

“Kami berdua menekankan bahwa hubungan Israel-Turki sangat penting bagi keamanan dan stabilitas di Timur Tengah. Kami menyepakati kelanjutan dialog untuk meningkatkan hubungan antara negara kami,” tambah presiden Israel.

Turki dan Israel melakukan pembicaraan sederhana untuk menormalkan hubungan sejak akhir tahun lalu. Upaya normalisasi terhenti akibat operasi Israel terhadap Gaza, yang menewaskan puluhan warga sipil Palestina.

Ankara mengatakan sikap Israel terhadap Palestina harus berubah secara drastis untuk mengamankan hubungan yang stabil dengan Turki. Kepergian mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari pemerintah Israel diyakini meningkatkan harapan untuk kembali normal dalam dialog Turki-Israel.

Turki kecam pembongkaran rumah tangga Palestina oleh Israel

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turki mengkritik kegiatan pembongkaran Israel di Desa Humsa al-Bqai’a yang terletak di Tepi Barat yang diduduki.

“Pemindahan 70 orang, 35 di antaranya adalah anak-anak, akibat pembongkaran rumah tangga Palestina di desa Humsa al-Bqai’a di Tepi Barat yang diduduki, yang telah menjadi sasaran praktik pembongkaran Israel dalam berbagai kesempatan sejak November 2020, adalah contoh lain dari penindasan dan pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat diterima,” katanya.

Kementerian mengingatkan bahwa pada tahun ini saja sejauh ini, Israel telah menghancurkan 421 bangunan Palestina di Tepi Barat, sehingga menggusur 592 orang,

“Ini adalah indikasi yang jelas yang mengabaikan seruan masyarakat internasional untuk menghentikan kegiatan pembongkaran ini dan bertujuan untuk mengubah pendudukannya menjadi aneksasi melalui praktik sepihaknya. Kami mengutuk praktik Israel yang melanggar hukum dan tidak manusiawi dan dengan ini menegaskan kembali dukungan kami untuk proses peradilan untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya di wilayah pendudukan,” katanya.

Sumber: Hurriyet

Terjemahan bebas Bagbudig

No comments:

Post a Comment