Uğur Mumcu, salah seorang jurnalis investigasi paling terkemuka di Turki, diperingati dalam peringatan 28 tahun pembunuhannya pada 24 Januari.
Upacara peringatan diadakan di depan rumah Uğur Mumcu untuk menandai peringatan kematiannya dalam serangan bom. Acara itu hanya dihadiri anggota keluarga dan lingkaran dekat mereka karena pandemi.
Selama upacara, peserta menyalakan “lilin melawan kegelapan” untuk semua intelektual yang kehilangan nyawa.
Mulai menulis sebagai mahasiswa hukum di Universitas Ankara pada tahun 1961-1965, ia menerima Penghargaan Yunus Nadi untuk artikelnya “Sosialisme Turki”, yang diterbitkan di harian Turki Cumhuriyet.
Setelah lulus, ia bekerja sebagai asisten Tahsin Bekir Balta, seorang profesor di Fakultas Hukum Universitas Ankara, pada tahun 1969-1972.
Dia kemudian memulai karier jurnalistiknya, di mana dia menulis lusinan buku dan ratusan artikel penelitian.
Motto Mumcu, “Seorang jurnalis harus menjadi orang yang dapat dipercaya,” terus menjadi prinsip utama bagi jurnalis masa depan di fakultas komunikasi di seluruh Turki.
Mendefinisikan jurnalisme sebagai “media untuk membicarakan perjuangan di semua bidang kehidupan”, Mumcu dihormati secara luas karena kredibilitas dan karyanya.
Dikenal karena karyanya tentang tuduhan korupsi, organisasi ilegal, dan koneksi mereka, Mumcu memiliki kepercayaan diri untuk mengatakan: “Anda tidak dapat menyangkal topik apa pun yang saya teliti dan tulis hingga kemarin pagi.”
Ketika masih mahasiswa, Uğur Mumcu diadili dengan tuduhan menghina militer setelah dia mengatakan bahwa “harus waspada” dalam sebuah artikel. Dia hanya menjalani satu tahun dari hukuman tujuh tahun setelah keputusan pengadilan yang lebih tinggi.
Pada tahun 1977, ia mulai menulis secara eksklusif untuk Cumhuriyet dan melanjutkan penulisan kolom seri berjudul “Observation” hingga November 1991.
Pembunuhan Uğur Mumcu
Organisasi teroris Islam radikal İBDA-C dan Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan Mumcu, tetapi kasus ini tetap tidak terselesaikan karena para pelakunya tidak ditemukan selama persidangan yang diajukan enam tahun setelah kematian Mumcu.
Kasus tersebut, yang diadakan di Pengadilan Hukuman Berat ke-11 di Ankara, dikenal sebagai file Operasi Harapan, karena mencakup pembunuhan banyak komunis termasuk Ahmet Taner Kışlalı, Muammer Aksoy, dan Bahriye Üçok.
Tiga terdakwa dijatuhi hukuman penjara karena mendirikan dan mengelola organisasi ilegal Selam-Tevhid dan Tentara Yerusalem, sementara lima lainnya dijatuhi hukuman karena keanggotaan dalam organisasi yang sama.
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment