Penulis Turki yang Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual Bunuh Diri - bagbudig

Breaking

Sunday, December 13, 2020

Penulis Turki yang Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual Bunuh Diri

Seorang penulis yang dituduh melakukan pelecehan seksual di tengah kebangkitan kembali gerakan gaya # MeToo di dunia sastra Turki telah meninggal karena bunuh diri, media lokal melaporkan.

Penulis Ibrahim Colak ditemukan tewas di rumahnya di ibu kota Ankara pada Kamis malam, meninggalkan catatan bunuh diri di media sosial.

“Satu-satunya harapan saya adalah menjadi orang baik, dan saya tidak berhasil dalam hal itu,” tulisnya di Twitter sesaat sebelum gantung diri. “Saya bisa menulis berjam-jam, berhari-hari tetapi ini tidak akan mengembalikan apa-apa. Setelah jam ini, saya tidak bisa melihat wajah istri, anak-anak dan teman-teman saya.”

Colak adalah salah satu dari beberapa penulis Turki yang dituduh melakukan pelecehan dan penyerangan seksual minggu ini.

Penulis lainnya yang mendapat tuduhan serupa adalah Hasan Ali Toptas, seorang novelis pemenang penghargaan.

Sejumlah wanita menuduh Toptas melakukan pelecehan atau penyerangan seksual, termasuk sesama penulis Pelin Buzluk.

“Dia melakukan ini karena dia percaya reputasinya akan melindunginya … Dia akan terus melakukan ini pada wanita jika saya tetap diam.”

Tuduhan tersebut mendorong penerbit Toptas untuk membatalkan kontraknya. Adaptasi film dari salah satu novelnya juga dibatalkan, sementara penyelenggara hadiah sastra mencabut penghargaan yang diberikan kepadanya.

Toptas tidak menanggapi tuduhan tersebut secara langsung tetapi mengeluarkan permintaan maaf di media sosial, mengklaim dia tidak menyadari bahwa dia telah melecehkan atau menyerang siapa pun.

“Seseorang bisa saja melakukan kesalahan tanpa mengetahui, menyadari, atau memikirkan luka yang dialami pihak lain, tanpa memahami apa artinya menjadi pelaku patriarki,” ujarnya pekan ini.

“Saya dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang saya sakiti, kesal, dan dirugikan dengan perilaku saya tanpa disadari,” tambah Toptas.

Penyair dan novelis Huseyin Kiran dan penulis cerpen Bora Abdo juga menghadapi tuduhan pelecehan seksual di dunia sastra.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok hak asasi perempuan juga menyoroti masalah meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di Turki.
Kelompok hak asasi “We Will Stop Femicides” mengatakan 146 wanita dibunuh oleh pria pada paruh pertama tahun 2020.

Pada 2019, 474 wanita juga tewas, menurut kelompok itu.

Angka tersebut meningkat tajam dari tahun 2011, ketika 121 wanita tewas. Pada 2017, angka itu mencapai 409, dan 440 lainnya tewas pada 2018.

Sumber: The New Arab

Terjemahan bebas Bagbudig

No comments:

Post a Comment