Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memeriksa “prospek perdamaian” di kawasan itu selama panggilan telepon, dan membahas kerja sama bilateral.
“Kami membahas penguatan hubungan bilateral dan memeriksa prospek perdamaian dan kebutuhan akan stabilitas, kerja sama dan pembangunan di kawasan,” kata Putra Mahkota dalam sebuah pernyataan di Twitter, Senin (12/10).
Netanyahu mengatakan dalam tweet hari Senin (12/10) bahwa dia mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi ke Israel, dan Putra Mahkota menyampaikan undangan balik ke Abu Dhabi.
Pada Agustus lalu, Presiden Israel, Reuven Rivlin, telah mengundang Putra Mahkota ke Yerusalem tak lama setelah pengumuman perdamaian antara kedua negara mereka.
Kabinet Israel secara resmi menyetujui perjanjian normalisasi dengan UEA pada hari Senin, kata Netanyahu.
“Pemerintah hari ini dengan suara bulat menyetujui perjanjian perdamaian bersejarah antara Israel dan Uni Emirat Arab,” kata perdana menteri Israel dalam tweet.
Dalam panggilan telepon, Netanyahu dan Putra Mahkota juga menyatakan penghargaan mereka atas peran penting yang dimainkan oleh AS dan Presiden Donald Trump dalam mencapai kesepakatan perdamaian, menurut kantor berita negara WAM.
Diskusi itu terjadi beberapa jam setelah Putra Mahkota berbicara dengan Presiden Trump melalui telepon pada hari Minggu.
Trump meminta Putra Mahkota “untuk memanfaatkan kesempatan ini agar mendesak para pemimpin negara Timur Tengah lainnya untuk mengikuti jalan yang sama dalam memajukan perdamaian dan kemakmuran di kawasan.”
Presiden Amerika juga berterima kasih kepada Putra Mahkota karena memimpin Perjanjian Abraham, perjanjian normalisasi penting antara Israel, UEA, dan Bahrain, yang ditandatangani di Gedung Putih bulan lalu.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment