Israel telah menandatangani perjanjian penerbangan dengan Yordania yang akan memungkinkan penerbangan dari Uni Emirat Arab dan Bahrain terbang melalui wilayah udara Israel, katanya pada hari Kamis (8/10).
Kesepakatan itu telah dibahas selama bertahun-tahun, tetapi para tetangga baru dapat menyelesaikannya setelah Israel dan dua negara Teluk Arab menandatangani perjanjian bersejarah bulan lalu untuk menormalkan hubungan, kata Kementerian Transportasi Israel.
Sementara itu pejabat Yordania belum memberikan komentar.
Dengan pesawat komersial yang sekarang dapat terbang melalui koridor Israel-Yordania, waktu penerbangan untuk beberapa rute antara Asia dan Eropa dan Amerika Utara, termasuk penerbangan dari Bahrain dan Uni Emirat Arab, akan lebih pendek, kata kementerian Israel.
Pernyataan itu tidak menyebutkan negara lain yang bisa mendapatkan keuntungan dari pengaturan baru tersebut
“Perjanjian tersebut akan secara signifikan memangkas waktu penerbangan ke negara-negara Teluk, Asia dan Timur Jauh, yang bisa menghemat bahan bakar dan polusi yang lebih sedikit,” katanya.
Badan kontrol lalu lintas udara Eropa Eurocontrol, yang berbasis di Brussels, bersedia membantu mewujudkan kesepakatan penerbangan, kata kementerian itu.
Meningkatkan penerbangan sipil adalah bagian penting dari perjanjian diplomatik bersejarah bulan lalu yang ditandatangani di Washington pada upacara yang diselenggarakan oleh Presiden AS Donald Trump.
Dalam perjanjian itu, Israel, Bahrain, dan Uni Emirat Arab sepakat bahwa penting untuk memastikan penerbangan reguler dan langsung untuk mempromosikan hubungan.
Sumber: Arab News
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment