Kerope Çilingir, seorang putra dan satu-satunya pewaris “ratu rumah bordil” Turki-Armenia, Matild Manukyan, telah meninggal dunia. Dia berusia 80 tahun.
Çilingir meninggal pada 5 Agustus pada saat menjalani operasi, di mana dia didiagnosis mengalami pendarahan bagian dalam.
Sementara Manukyan, yang pernah menjadi pembayar pajak tertinggi di Turki, meninggal pada tahun 2001 dan meninggalkan kekayaan besar, termasuk 486 properti, lusinan mobil, hotel bintang lima, pabrik, serta jutaan uang tunai dan saham.
Dia dikenal sebagai pengusaha wanita yang tangguh dan kompetitif, Manukyan telah membangun 32 rumah bordil di Istanbul, menerima surat pujian dan terima kasih dari otoritas Turki dari waktu ke waktu atas kebaikannya.
Tapi perdebatan baru diperkirakan akan muncul terkait nasib kekayaan besar, yang diperkirakan bernilai miliaran setelah kematian Çilingir.
Pada 2018, kerabat Manukyan, yang tinggal di provinsi timur Muş dan provinsi barat İzmir dan Kocaeli, telah mengajukan kasus atas warisan tersebut ke pengadilan Istanbul.
Para penggugat berpendapat bahwa Çilingir telah “merebut” warisan meskipun dia bukan putra dari almarhum wanita tersebut.
Kekayaan Manukyan sebagian besar didasarkan pada warisan yang dia terima dari paman buyutnya Armenak Chah Mouradian dan neneknya Susan Chah Mouradian, demikian menurut klaim penggugat.
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment