Pegunungan Saudi Bagian Utara Berumur 37 Juta Tahun - bagbudig

Breaking

Tuesday, August 11, 2020

Pegunungan Saudi Bagian Utara Berumur 37 Juta Tahun

Peneliti geologi dari College of Marine Sciences di King Abdulaziz University serta Departemen Fosil di Saudi Geological Survey telah melakukan penelitian geologi untuk menentukan usia gunung yang terbuat dari batu kapur lunak di bagian utara Kerajaan. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa gunung-gunung ini diperkirakan berumur sekitar 37 juta tahun.

Fosil coccolith berkapur laut digunakan dalam penelitian pertama dan diterbitkan dalam Journal of Applied Ecology and Environmental Research pada edisi Agustus 2020. Coccoliths adalah pelat tersendiri dari kalsium karbonat yang dibentuk oleh coccolithophores.

Fosil coccolith adalah stalaktit kecil dari sel alga bersel tunggal, dan setelah kehancurannya, mereka menyebarkan residu stalaktitnya, yang ukurannya berkisar antara 3-30 mikrometer. Mikrometer adalah satuan ukuran dengan panjang yang sangat kecil, di mana 1 milimeter sama dengan 1000 mikrometer.

Dr. Muhammad Hamdi Al-Jahdali, anggota fakultas di Departemen Geologi Kelautan di KAU College of Marine Sciences, dianggap sebagai orang Saudi pertama yang terlibat dalam misi eksplorasi global dua kali berturut-turut di atas kapal penelitian Joides Resolusi di Pasifik dan Karibia saat melakukan studi untuk memperoleh gelar master dan doktoral di State University Florida. Universitas Negeri telah menerbitkan penelitiannya tentang pegunungan utara Kerajaan melalui fosil laut mikro-collette.

Al-Jahdali mengungkapkan bahwa pegunungan ini merupakan pengendapan semi-dalam yang berumur 37 juta tahun, dan organisme tersebut muncul dalam catatan geologi sekitar 200 juta tahun yang lalu. Ini adalah alat penting dalam menentukan umur geologi batuan sedimen kapur dalam studi geologi, mengingat konsentrasi dan kepadatannya dalam sistem geologi laut.

“Sebagian besar Arab Saudi bagian utara dan negara-negara tetangga ditutupi lingkungan laut semi-dalam pada akhir periode Eosen, yaitu sekitar 37 juta tahun yang lalu, ketika mikro-coccolith mengapung di permukaan air, sebelum kematiannya dan jatuh ke dasar laut berupa hujan batu kapur di laut yang membentuk batuan kapur, di samping fosil coccolith. Fosil laut berukuran besar seperti bulu babi juga terdapat di wilayah penelitian.

Sumber: Saudi Gazette

Terjemahan bebas Bagbudig.com

No comments:

Post a Comment