Ketegangan yang melibatkan Turki di Mediterania timur memiliki dampak negatif pada keamanan Uni Eropa dan harus diatasi, kata Josep Borrel, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan pada Kamis (9/7).
Turki menjadi semakin agresif di Mediterania timur setelah menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Libya, kelompok yang didukung oleh Ankara dalam perangnya melawan Tentara Nasional Libya (LNA) untuk menguasai negara itu.
Borrel mengatakan bahwa eskalasi di wilayah itu harus diatasi. Ia menambahkan bahwa Uni Eropa tidak mengakui Republik Siprus Utara, yang diakui oleh Turki, dan klaim Ankara atas hak pengeboran atas namanya.
Uni Eropa tidak mengakui Republik Siprus Utara dan menolak kegiatan Turki di perairan Siprus, kata Borrel.
Tetangga Turki, termasuk Siprus dan Yunani, menolak klaim hak mineral Turki di kawasan Mediterania timur.
Uni Eropa dan negara-negara Arab termasuk Mesir juga telah menolak keberadaan Turki.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment