Brasil telah dibuka kembali pada Rabu (29/7) bagi para pengunjung asing yang tiba dengan pesawat terbang. Hal ini dilakukan untuk bisa menghidupkan kembali industri pariwisata yang hancur akibat lockdown meskipun penyebaran virus corona masih berlangsung di negara itu.
Dalam sebuah dekrit yang diterbitkan pemerintah, Brasil memutuskan memperpanjang larangan terkait virus corona bagi pelancong asing yang tiba melalui darat atau laut selama 30 hari tetapi pembatasan empat bulan itu “tidak akan lagi menghalangi masuknya orang asing yang datang melalui udara.”
Langkah itu muncul ketika Brasil mencatat tingginya jumlah infeksi dan kematian harian,mencapai angka keseluruhan masing-masing melewati 2,5 juta dan 90.000 kasus.
Brasil menutup perbatasan udaranya bagi non-penduduk pada 30 Maret, pada saat virus itu menggoncang Eropa dan Asia dan baru saja menguasai Amerika Selatan.
Saat ini, Brasil adalah negara dengan jumlah infeksi dan kematian tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.
Industri pariwisata telah kehilangan hampir 122 miliar real ($ 23,6 miliar) karena pandemi, demikian perkiraan Konfederasi Nasional Perdagangan Barang, Jasa dan Pariwisata (CNC).
Secara keseluruhan, ekonomi terbesar Amerika Latin menghadapi rekor kontraksi 9,1 persen tahun ini, demikian menurut Dana Moneter Internasional.
Berdasarkan ketentuan tersebut, Brasil akan mewajibkan pengunjung asing yang tinggal selama 90 hari atau kurang untuk memiliki asuransi kesehatan di negara itu sebelum mereka bepergian.
Brasil sendiri termasuk di antara negara-negara yang warga negaranya masih menghadapi larangan memasuki Uni Eropa atau Amerika Serikat karena pembatasan coronavirus.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig.com
No comments:
Post a Comment