Misteri Gambar Kabur di Gaza dari Google Earth - bagbudig

Breaking

Wednesday, May 19, 2021

Misteri Gambar Kabur di Gaza dari Google Earth

Kualitas gambar seringkali relatif buruk pada layanan Google, meskipun foto yang lebih baik dilaporkan ada di tempat lain.

Cakupan Google Earth di Gaza terdistorsi dibandingkan dengan wilayah lain di dunia, sebuah laporan telah mengungkapkan pada hari Senin.

Kualitas gambar seringkali relatif buruk pada layanan Google, meskipun foto-foto yang lebih baik sudah ada di tempat lain, kata laporan BBC.

Sebagian besar wilayah Pendudukan Palestina lainnya dan Israel menghadapi masalah yang sama, tambah laporan itu.

Penyiar resmi Inggris bahkan membandingkan gambar Gaza dengan yang diambil di atas apa yang disebut “kerajaan pertapa” Korea Utara di ibukotanya, Pyongyang. Citra Korea Utara jauh lebih unggul.

Hal ini disebabkan Amandemen Kyl-Bingaman 1997 yang membatasi resolusi yang dapat digunakan bisnis AS saat mengambil foto satelit Israel. Undang-undang sensor adalah hasil dari tekanan politik Israel, kata laporan.

Terlepas dari Amandemen yang berkaitan dengan Israel, pembatasan juga jatuh di Palestina, BBC melaporkan.

Amandemen itu akhirnya dikesampingkan pada Juli tahun lalu, tetapi gambar-gambar kabur tentang Gaza tetap ada, tambah penyiar itu.

Google mengatakan “tidak ada rencana untuk berbagi saat ini” berkenaan dengan kemungkinan peningkatan. Namun, Apple memberi tahu BBC bahwa mereka mengambil tindakan.

BBC mengatakan kualitas gambar yang buruk menghalangi mereka yang ingin memastikan rincian tembakan roket dan rudal, baik di Jalur Gaza maupun di Israel.

“Mempertimbangkan pentingnya peristiwa terkini, saya tidak melihat alasan mengapa citra komersial daerah ini harus terus didegradasi dengan sengaja,” kata Nick Waters, penyelidik open-source untuk Bellingcat di Twitter.

Citra satelit terbukti penting dalam mengungkap realitas di lapangan. Misalnya, di wilayah Xinjiang di Cina, citra satelit melacak jaringan pusat “pendidikan ulang” yang didirikan di sana untuk orang Uyghur.

Samir, yang oleh penyiar publik menyebut “penyelidik open-source”, mengatakan: “Fakta bahwa kami tidak mendapatkan citra satelit resolusi tinggi dari Israel dan wilayah Palestina membuat kami mundur”.

Sumber: The New Arab

Terjemahan bebas Bagbudig

No comments:

Post a Comment