Seorang sejarawan Maroko dan aktivis hak asasi yang dipenjara pada Januari telah memulai mogok makan, kata pendukung dan perwakilan hukum.
Maati Monjib, 60, menyatakan bahwa dia telah memulai mogok makan pada hari Kamis, sebuah pernyataan oleh para pendukungnya mengatakan pada hari Jumat.
Otoritas penjara Maroko menggambarkan laporan mogok makan Monjib sebagai “keliru”.
Tetapi seorang anggota tim hukumnya, yang mengatakan dia mengunjungi Monjib di penjara pada hari Jumat, mengatakan kepada AFP bahwa aktivis tersebut memang telah memulai tindakan.
Pengadilan Maroko memvonis Monjib pada 27 Januari satu tahun penjara karena penipuan dan merusak keamanan negara, pada persidangan tim pembelanya mengatakan mereka tidak diberi tahu dan salah satu terdakwa konon tidak hadir.
Aksi mogok makannya dipicu oleh penangkapannya yang “kejam”, hukumannya secara in absentia dan kampanye “pencemaran nama baik oleh media resmi” yang menargetkan dia dan keluarganya, kata Monjib dalam pernyataan itu.
“Tulisan kritis saya tentang sistem politik dan polisi serta kegiatan atas nama hak asasi manusia” adalah akar dari “penganiayaan saya”, tambah sejarawan itu.
Kelompok hak asasi Amnesty International pada Januari mendesak Maroko untuk membebaskan Monjib dan mencabut semua dakwaan, dengan mengatakan bahwa kerajaan sedang dalam “pencarian tanpa henti” untuk membatasi haknya atas kebebasan berekspresi dan “menggertaknya agar tunduk”.
Sumber: The New Arab
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment