Macron: Tidak Ada Permintaan Maaf Atas Kejahatan Prancis di Aljazair - bagbudig

Breaking

Wednesday, January 20, 2021

Macron: Tidak Ada Permintaan Maaf Atas Kejahatan Prancis di Aljazair

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia tidak akan mengeluarkan permintaan maaf atas kejahatan Prancis di Aljazair.

“Tidak akan ada pertobatan atau permintaan maaf” untuk 132 tahun pendudukan Prancis di Aljazair atau untuk Perang Kemerdekaan yang brutal, kata kantornya seperti dikutip oleh penyiar publik Prancis 24.

Aljazair memperoleh kemerdekaan pada 5 Juli 1962. Sebaliknya, presiden akan mengambil bagian dalam “tindakan simbolis” yang bertujuan untuk mendorong rekonsiliasi, tambah pernyataan itu.

Ini terjadi saat Macron dijadwalkan bertemu dengan sejarawan terkenal Benjamin Stora di Elysee pada hari Rabu dan menerima laporannya tentang kolonisasi Aljazair.

Stora ditugaskan untuk laporan tersebut oleh Macron Juli lalu untuk memastikan “sejarah perang Aljazair diketahui dan dilihat dengan jelas.”

Warga Aljazair di masa lalu menuntut Prancis untuk mengakui dan meminta maaf atas praktik diskriminatif dan kejahatan yang dilakukan selama pemerintahan kolonial di negara itu. Berdasarkan perkiraan sejarawan Aljazair, 1,5 juta orang Aljazair terbunuh selama perjuangan mereka untuk kemerdekaan.

Sejarawan Prancis menyebutkan angka 400.000 dari kedua sisi selama Perang Kemerdekaan Aljazair 1954-1962. Meskipun Macron telah membantah permintaan maaf resmi, dia termasuk di antara sedikit pemimpin Prancis yang mengakui masa lalu kolonial berdarah negara itu.

Sebagai calon presiden, Macron pada tahun 2017 dengan tegas mengutuk sejarah kolonial Prancis yang menyebutnya sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan,” dan sebagai kepala negara menegaskan “kebutuhan untuk mewakili bagian-bagian tertentu dari sejarah kolektif kita dengan lebih baik dan mengintegrasikan sejarah penjajahan.”

Sumber: Middle East Monitor

Terjemahan bebas Bagbudig

No comments:

Post a Comment