Turki meninggalkan Desember terpanas, di mana para ahli telah memperingatkan perubahan iklim di Turki karena beberapa pohon di Istanbul mekar lebih awal bulan ini.
“Biasanya, saat suhu di bawah 10 derajat, daun berguguran dari pohon. Saat suhu sekitar 10 derajat, pohon mulai mekar. Tidak normal melihat pohon bermekaran di bulan Desember,” kata DoÄŸanay Tolunay dari Universitas Istanbul, menekankan bahwa sedang terjadi perubahan iklim di Turki.
“Kita tidak harus melihat kutub atau gunung es yang mencair untuk mengetahui pemanasan global. Kami melihatnya terjadi di jalan-jalan kami,” tambahnya.
Penduduk kota metropolitan menyaksikan pohon bermekaran di beberapa lingkungan di distrik ÅžiÅŸli, BayrampaÅŸa dan BeÅŸiktaÅŸ minggu lalu.
“Pohon yang mekar di bulan Desember adalah tanda bahwa kita sedang mengalami iklim tropis,” kata Murat TürkeÅŸ dari Universitas BoÄŸaziçi, menambahkan bahwa Istanbul sedang mengalami ketidakseimbangan ekologi.
“Kita tidak lagi hidup di musim gugur atau musim semi,” katanya.
Menurut Tolunay, salah satu penyebab variasi iklim tersebut adalah kurangnya penghijauan di mana semakin banyak bangunan sedang dibangun.
“Pada akhir abad ini, Istanbul akan lebih panas 4 derajat. Suhu di lingkungan di pusat kota seperti Taksim akan lebih panas 2 derajat,” ujarnya.
Türkeş memperingatkan para pejabat tentang masalah pertanian yang akan datang karena pemanasan global, sementara Tolunay berkomentar tentang ekonomi.
“Kita akan lihat dampak pemanasan global terhadap ekonomi, industri dan sektor pariwisata. Kita harus segera mengambil tindakan pencegahan dengan rencana untuk mengatasi masalah seperti itu,” kata Tolunay.
Menurut Tolunay, Turki akan mengalami cuaca sub-tropis dalam waktu dekat.
“Kita akan mengalami kekeringan yang panjang atau curah hujan yang panjang,” tambahnya.
Sumber: Hurriyet
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment