Para pemimpin pemukim Yahudi berdoa pada hari Senin (2/11) agar Presiden AS Donald Trump terpilih kembali mengingat dukungannya untuk Israel, dalam upacara di sebuah makam alkitabiah di Tepi Barat yang diduduki yang telah menjadi titik nyala konflik dengan Palestina.
“Kami datang untuk memberkati Presiden Trump, baik di masa lalu, untuk berterima kasih padanya, tetapi juga untuk masa depan, agar dia berhasil dalam pemilihan yang akan datang,” kata Yishai Fleisher, juru bicara pemukim Hebron, di pemakaman Cave of the Patriarchs.
Salah satu yang dimakamkan di sana, menurut kepercayaan mereka adalah Ibrahim, yang dihormati oleh orang Yahudi, Kristen dan Muslim. Mereka berharap bisa mendorong koeksistensi antara orang Yahudi dan Palestina, di mana sebelumnya pemerintahan Trump melakukan usaha pemulihan hubungan Israel-Arab dan menjadi perantara “Persetujuan Abraham”.
Namun demikian, Trump, seorang Republikan yang mencalonkan diri melawan mantan wakil presiden Demokrat Joe Biden dalam pemilihan hari Selasa, telah dijauhi oleh warga Palestina karena dianggap bias sejak dia melanggar konsensus global dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pemerintahannya juga telah melunakkan ketidaksetujuan AS atas permukiman Israel di tanah tempat Palestina ingin mendirikan negara, dan yang dianggap ilegal oleh sebagian besar kekuatan dunia.
Seorang rabi yang memimpin upacara hari Senin berdoa agar Tuhan memenangkan Trump untuk masa “empat tahun lagi”, mengingat “komitmen presiden untuk pelestarian dan penguatan rakyat Israel, negara Israel, dan tanah Israel”.
Namun, rencana perdamaian Trump telah memicu kemarahan pemukim, dengan mengusulkan agar Palestina mendapatkan negara di 70% Tepi Barat.
Sumber: Reuters
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment