Ribuan orang Israel melakukan protes di Yerusalem pada hari Sabtu (31/10) dalam demonstrasi mingguan terbaru melawan Perdana Menteri Benjamin (PM) Netanyahu terkait penanganannya terhadap krisis virus corona dan tuduhan korupsi yang dia hadapi.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel, bendera merah muda, yang telah menjadi simbol gerakan protes, saat mereka berbaris melalui Yerusalem menuju alun-alun dekat kediaman resmi Netanyahu. Demonstrasi yang lebih kecil terjadi di tempat lain di seluruh negeri.
Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan, “Menyelamatkan negara, memerangi korupsi” dan “Revolusi”.
Para pengunjuk rasa mengkritik Netanyahu karena kecerobohannya dalam penanganan wabah virus corona dan dampak ekonominya. Banyak pengunjuk rasa juga menentang Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri sementara di bawah dakwaan atas tiga tuduhan korupsi: penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap.
Netanyahu membantah melakukan kesalahan dalam serangkaian skandal yang melibatkan rekan miliarder dan tokoh media.
Protes telah berlangsung selama berbulan-bulan dan Netanyahu terus menjadi sorotan pada saat popularitas pemimpin yang telah lama menjabat itu anjlok karena penanganannya terhadap wabah virus di Israel.
Negara ini membuat pelonggaran secara bertahap dari penguncian selama sebulan yang diberlakukan pemerintah untuk memadamkan infeksi. Pembatasan yang masih berlaku membuat toko, hotel, dan restoran tutup sementara sehingga ekonomi Israel terus terpukul.
Israel tampaknya berhasil melewati wabah awal pada musim semi, bahkan saat pengangguran meroket. Tapi pembukaan kembali yang tergesa-gesa setelah penguncian sebelumnya membuat kasus yang dikonfirmasi melonjak dan menjerumuskan negara itu ke arah pembatasan baru.
Sumber: Al Arabiya
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment