Arab Saudi, tempat kelahiran Islam, pada hari Selasa (27/10) mengutuk kartun yang menyinggung Nabi Muhammad dan segala upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme.
Seorang pejabat kementerian luar negeri juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara Teluk mengutuk semua tindakan terorisme, yang secara jelas mengacu pada pemenggalan seorang guru di Paris bulan ini oleh seorang radikal Islam yang menampilkan kartun Nabi di kelas tentang kebebasan ekspresi.
“Kebebasan berekspresi dan budaya harus menjadi mercusuar untuk menghormati, toleransi dan perdamaian yang menolak praktik dan tindakan yang menimbulkan kebencian, kekerasan dan ekstremisme dan bertentangan dengan koeksistensi,” kata pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.
Gambar Nabi telah memicu kemarahan di dunia Muslim di mana pemimpin Turki menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis dan parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris.
Di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis Carrefour menjadi tren di media sosial, meskipun dua toko utama yang dikunjungi Reuters di Riyadh pada hari Senin tampak sibuk seperti biasanya. Seorang perwakilan perusahaan di Prancis mengatakan belum merasakan dampak apa pun.
Majid Al Futtaim yang berbasis di Uni Emirat Arab, yang memiliki dan mengoperasikan supermarket Carrefour di seluruh Timur Tengah, mengatakan itu mendukung rantai ekonomi regional dengan mengambil sebagian besar barang dari pemasok lokal dan mempekerjakan ribuan orang.
“Kami memahami bahwa ada kekhawatiran di antara konsumen di seluruh wilayah saat ini dan kami sedang memantau situasi dengan cermat,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters pada hari Senin.
Di negara tetangga Kuwait, beberapa supermarket telah menarik produk Prancis di bawah arahan serikat koperasi.
Sumber: Reuters
Terjemahan bebas Bagbudig
No comments:
Post a Comment