Kakbah dari Masa ke Masa - bagbudig

Breaking

Thursday, May 14, 2020

Kakbah dari Masa ke Masa

Pada saat Makkah dikuasai kaum Jurhum, mereka melakukan pembaruan terhadap Kakbah. Mereka mengubah bangunan Kakbah. Dari segenap penjuru negeri kala itu berdatangan hadiah berupa perhiasan, permata, pedang, patung-patung dari emas dan perak beserta kain kiswah yang mahal harganya.

Saat itu salah seorang pembesar Arab, As’ad Tubla al-Himyari menyelimuti Kakbah dengan kain beludru. Lalu kaum Khuza’ah merebut Makkah dan selanjutnya direbut kembali oleh kaum Quraisy.

Pada masa Nabi Ibrahim, Kakbah tidak berloteng. Pembuatan loteng Kakbah dilakukan oleh kaum Quraisy dengan menggunakan kayu dan teras pohon kurma. Namun tidak lama kemudian, Kakbah runtuh dan diperbarui kembali oleh kaum Quraisy.

Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul juga pernah terlibat dalam perbaikan Kakbah bersama kaum Quraisy. Pada saat itu sebuah kapal milik orang Rum terdampar dekat pantai Jeddah dan rusak. Orang-orang Quraisy membeli kayu-kayu kapal itu untuk loteng Kakbah.

Dalam sejarahnya, Kakbah juga pernah dihantam banjir besar sehingga beberapa sudutnya runtuh dan kemudian diperbaiki kembali. Pembesar-pembesar Quraisy bergotong-royong memperbaiki Kakbah. Namun pada saat pembangunan sampai di sudut timur, mereka berselisih tentang siapa yang paling berhak meletakkan Hajar Aswad. Saat itu dicapai kesepakatan bahwa orang yang dapat memutuskan perkara pertengkaran mereka adalah orang yang pertama sekali memasuki pintu Bani Syaibah keesokan harinya.

Nabi Muhammad adalah orang yang pertama memasuki pintu itu. Beliau juga tidak mengetahui tentang kesepakatan tersebut. Saat itu, kaum yang berselisih meminta Nabi Muhammad menjadi penengah. Lalu Nabi meminta sehelai kain. Kemudian Nabi membentangkan kain itu dekat Hajar Aswad dan meminta kepada orang-orang untuk memegang setiap sudut kain dan membawa batu itu bersama-sama. Setelah tiba di sudut timur, Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tempat semula.

Di masa selanjutnya, ketika Nabi menaklukkan Kota Makkah setelah beberapa tahun hijrah ke Madinah, saat itu dilakukan pembersihan Kakbah dari patung-patung.

Pada masa kekuasaan Abdullah bin Zubair, Kakbah kembali diperbarui menurut bangunan di masa Nabi Ibrahim. Sampai sekarang bangunan itulah yang ada di Makkah tanpa perubahan kecuali beberapa bagian yang tidak penting.

Pada tahun 199 Hijrah, Hasan bin Husein bin Ali zainal Abidin memisahkan diri dari kekuasaan Abbasiyah dan pergi ke Makkah. Ia memasuki Kakbah dengan melakukan kekerasan dan mengambil harta perbendaharaan dalam Kakbah. Dia katakan, “Apa gunanya harta ini tersimpan di sini. Aku akan mengambilnya untuk biaya peperanganku.”

Sejak saat itu, tidak ada lagi harta perbendaharaan dalam Kakbah. Pada masa kekuasaan Turki Utsmani, mereka memenuhi kembali perbendaharaan dalam Kakbah.

Di masa selanjutnya terjadi kembali kekacauan yang dilakukan oleh bangsa Qaramithah. Mereka melakukan penjarahan di Makkah dan merampok jamaah haji. Mereka juga membongkar Hajar Aswad dan membawa lari ke negerinya. Lalu Raja Mesir meminta mereka mengembalikan Hajar Aswad dengan ongkos yang tidak sedikit.

Sumber: Majalah Pandji Masjarakat No. 2, Tanggal 1 Juli 1959, halaman. 18.

Disalin dan diedit kembali dengan beberapa penyesuaian oleh Bagbudig.com.

Ilustrasi: Islamicity

Asal-Usul Kaum Quraisy, Penguasa Makkah

No comments:

Post a Comment