Hanya Ada Satu Tyson - bagbudig

Breaking

Monday, April 6, 2020

Hanya Ada Satu Tyson

Oleh: Bung Alkaf

Sekarang, di atas ring tinju dunia, ada dua Tyson. Pertama, Mike Tyson. Dia adalah juara tinju kelas berat termuda dalam sejarah. Kedua, Tyson Fury. Juara tinju kelas berat versi WBC yang belum terkalahkan. 

Cerita dua Tyson itu bermula sejak beberapa waktu yang lalu, ketika Tyson Fury, mengalahkan Deontay Wilder, dengan TKO di ronde 7. Kedua Tyson ini berhubungan baik. Mungkin karena itu, Tyson melompat kegirangan, ketika wasit menghentikan pertandingan untuk kemenangan Fury. Begitu cara Tyson dari Amerika memaknai hubungannnya dengan Tyson asal Inggris itu. 

Tyson Fury, terlahir prematur, di tahun 1988. Tahun di mana Tyson begitu mengerikan di hadapan lawan-lawannya. Larry Holmes, Tonny Tub dan Micheal Spinks, dihajar dengan KO. Bagi yang akrab dengan sejarah tinju kelas berat, pasti dapat memahami arti kemenangan Tyson, terutama atas Holmes dan Spinks. 

Holmes mengawali kariernya sebagai sparring patnernya Muhammad Ali. Dia memiliki bakat yang hebat, sehingga Ali memintanya berhenti untuk jadi lawan latihannya. Holmes diminta memulai karier tinju profesionalnya secara serius. “Ali memintaku pergi. Dia memberiku uang kala itu,” ujar Holmes. 

Holmes bertinju. Dia terus menang. Bahkan nyaris menyamai rekor kemenangan Rocky Marciano. Sebelum dikalahkan oleh Michael Spinks. Dua kali.

Michael Spinks juga petinju yang gahar. Seperti saudaranya yang lebih tua, Leon Spinks, dia juga peraih medali emas olimpiade. Michael petinju kuat. Gaya bertinjunya spartan. Banyak pengamat memperkirakan, dia akan menjadi lawan tangguh untuk Tyson. 

Dalam satu film biopik Mike Tyson, ada satu scene menarik. Ketika kedua petinju itu berjalan menuju ring, gedung arena tempat diselenggarakan pertandingan itu diselimuti ketegangan. “Hal yang dirasakan hanya ketika pertarungan Ali vs Foreman,” kata komentator pertandingan.

Pertandingan yang disangka akan berdarah-darah, ternyata tidak sama sekali. Tyson, hanya membutuhkan waktu 91 detik untuk mengalahkan Spinks. Setelah pertandingan, Tyson terus menggila, sampai kemudian dihentikan oleh petinju yang tidak diperhitungkan, Douglas. Sedangkan Spinks memilih pensiun.

Tyson begitu dikenang. Dia menjadi ingatan kolektif. 

Menjelang pertandingan, Wilder vs Fury II, ring annaouncer, Jimmy Lennon Jr memanggil tiga petinju kelas berat yang pernah meraih gelar WBC. Lennox lewis, tiga kali juara dunia. Lalu, Evander Holyfield, petinju yang meraih empat kali juara dunia. Baru kemudian Mike Tyson. 

Ada hal yang menarik dalam prosesi itu. Tyson, setelah Lewis dipanggil kali pertama di atas ring, mengira dia berikutnya, maka bersiaplah. Namun tidak. Jimmy memanggil Holyfield terlebih dahulu. Tyson pun menunggu Holyfield berjalan ke arah ring. Holyfield adalah petinju, yang dikatakan oleh Tyson, yang setelah menerima pukulannya, membalas dengan lebih keras.

Tyson pernah bertanding dengan Holyfield dua kali. Tyson kalah. Begitu juga dengan Lewis, Tyson juga kalah. 

Namun, seperti juga hal lainnya, tinju bukan melulu soal statistik. Tyson hanya dua kali menjadi juara dunia. Dia menderita enam kali kekalahan. Lima di antaranya dengan KO. Tetapi, seperti yang dilakukan oleh Jimmy Lenon Jr sudah benar, memanggil Tyson setelah Lewis dan Holyfield, sebagai penanda bahwa dia juara yang tak terbantahkan. Undisputed. 

Tentu saja, di luar Muhammad Ali, dunia tinju hanya memiliki satu Tyson. Dialah Mike, bukan Fury.

Ilustrasi: sportbible

No comments:

Post a Comment