Covid-19: Situasi Terkini di Inggris - bagbudig

Breaking

Monday, March 23, 2020

Covid-19: Situasi Terkini di Inggris

Oleh: Rilda A Oe Taneko

Masyarakat membutuhkan informasi akurat. Yang pertama dibangun Pemerintah UK adalah kejelasan informasi. Setiap hari, Pemerintah UK, dipimpin Perdana Menteri, menggelar jumpa pers mengenai kebijakan dan informasi menyangkut Covid-19. Data mengenai kasus dan angka kematian juga di-up-date per hari oleh Departemen Kesehatan.

Sampai hari ini, Senin 23 Maret, kasus resmi di UK bertambah menjadi 6.650 dengan angka kematian 335 orang. London memiliki angka kasus tertinggi yaitu 2.189.

Berikut ini beberapa langkah-langkah Pemerintah UK dalam menghadapi krisis Covid-19:

Bidang Kesehatan

Pemerintah berkomitmen untuk berdiri di belakang NHS (National Health Service) dan akan memberi sebanyak apa pun dana yang diperlukan untuk memerangi Covid-19.

Pemerintah UK mengutamakan perlindungan orang-orang yang rentan terhadap Covid-19. Orang-orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan diminta untuk mengisolasi diri selama 12 minggu. Semua kebutuhan pokok dan obat-obatan akan diurus pemerintah. Pemerintah juga membuat larangan untuk mengunjungi orang tua dan care-homes.

Pekerja medis yang baru pensiun, sekitar 65.000 orang, diminta untuk kembali bekerja dan terjun ke garda terdepan. Mahasiswa kedokteran tahun akhir diluluskan lebih cepat dan diminta segera membantu.

Perusahaan manufaktur dan insinyur-insinyur di universitas-universitas diminta untuk membuat ventilator sebanyak-banyaknya.

Masyarakat yang demam dan batuk diminta self-isolating di rumah selama 14 hari. Jika tidak mendesak, tidak perlu datang ke dokter atau rumah sakit.

Bidang Ekonomi

Sejak Jumat kemarin, pemerintah UK menutup restoran, pub, pusat kebugaran dan tempat rekreasi. Karena penutupan ini, pemerintah menjamin pemasukan per bulan semua pekerja, 80% dari gaji, maksimal sebesar GBP 2500/ bulan. Pemerintah juga menyediakan dana pinjaman tanpa bunga untuk usaha terdampak, setidaknya 330 milyar poundsterling.

Selain jaminan penghasilan, Pemerintah UK melarang perusahaan memecat pegawai dikarenakan sakit. Pemerintah juga melarang pemilik rumah atau kamar sewa mengusir penyewa jika mereka tidak mampu membayar sewa dikarenakan positif Covid-19.

Rak-rak di supermarket sudah banyak yang kosong karena panic-buying. Sekarang supermarket menerapkan rationing atau penjatahaan, terutama untuk barang-barang seperti disinfektan, paracetamol dan makanan tahan lama. Pemerintah menyediakan hotline pengaduan untuk toko-toko yang menaikkan harga dan akan memberikan denda jika terbukti bersalah.

Bidang Pendidikan

Mulai Jumat kemarin, pemerintah menutup semua sekolah di UK. Sekolah buka hanya untuk anak-anak dari keyworkers atau pekerja di garda depan.

Sekolah dan universitas melakukan aktifitas belajar dan mengajar online atau dalam jaringan. Beberapa ujian nasional dibatalkan.

Bidang Sosial

Masyarakat diminta saling peduli dan membantu. Mereka yang masih muda dan sehat diharapkan membantu orang-orang tua di rumah mereka tanpa kontak fisik, seperti membantu berbelanja dan meletakkan belanjaan di luar rumah.

Tuna-wisma dirumahkan dan masyarakat kurang mampu bisa mendapat tunjangan sosial dengan lebih mudah.

Masyarakat diminta secara sukarela untuk stay at home dan menerapkan 2 meter social/ physical-distancing ketika harus keluar rumah, itu pun untuk keperluan penting seperti membeli makanan dan obat-obatan serta berolahraga.

Tapi sayangnya, permintaan pemerintah yang terakhir ini seperti tidak diindahkan oleh masyarakat. Masih banyak penduduk yang berpergian untuk menikmati matahari di akhir pekan. Penduduk UK memang sudah ‘terkurung’ oleh musim dingin yang suram selama berbulan-bulan, dan kini, ketika musim semi datang, banyak yang merasa tak sanggup untuk melewatkan cuaca cerah dengan tinggal di rumah.

Hari ini, tepat jam 8.30 malam, kemungkinan besar pemerintah akan mengumumkan aturan yang lebih ketat.

Semua sedang menunggu.

Up-date.
Mulai malam ini, Pemerintah UK hanya mengizinkan masyarakat keluar rumah untuk empat hal:

  1. Belanja kebutuhan pokok -sejarang mungkin dan gunakan delivery jika bisa.
  2. Melalukan satu jenis olahraga dalam sehari.
  3. Kebutuhan obat-obatan/ mengurus orang yang membutuhkan.
  4. Pulang-pergi kerja jika tidak memungkinkan untuk kerja di rumah.

Pemerintah memberi kuasa pada polisi untuk memastikan perintah ini ditaati, dengan cara memberi denda dan membubarkan kerumunan.

Rilda A Oe Taneko.

Sumber Tulisan dan Foto: Fb. Rilda A Oe Taneko.

Ilustrasi: reuters.com

No comments:

Post a Comment