Chairil Anwar, Penyair Legendaris yang Pernah Terjebak Plagiat - bagbudig

Breaking

Thursday, February 6, 2020

Chairil Anwar, Penyair Legendaris yang Pernah Terjebak Plagiat

Oleh: Khairil Miswar

Chairil Anwar dilahirkan di Medan pada 26 Juli 1922. Penyair yang dijuluki Si Binatang Jalang itu meninggal pada usia 26 tahun, tepatnya pada 28 April 1949 di Jakarta. Chairil Anwar adalah salah seorang penyair besar di Indonesia dan juga termasuk Pelopor Angkatan 45.

Menurut HB. Jassin, Chairil Anwar telah melahirkan 90 lebih karya berupa sajak-sajak dan prosa. Dari 90an lebih karya yang dibubuhkan namanya, menurut Jassin, 70 di antaranya adalah karya asli yang ditulis Chairil. Sementara selebihnya adalah karya saduran dan terjemahan dari penyair-penyair asing.

Sayangnya, Chairil tidak secara jujur mengakui karya-karya itu sebagai saduran atau pun terjemahan. Akibatnya suara-suara sumbang pun sempat bermunculan, bahwa Chairil seorang Plagiator.

Foto: Sudjati S.A
Buku H.B. Jassin, Chairil Anwar, Pelopor Pujangga Baru, 1978.

Namun demikian Jassin punya penilaian tersendiri. Menurutnya, aksi “plagiat” itu terjadi karena kondisi Chairil yang membutuhkan uang untuk pengobatan penyakitnya. Saat itu, jika ia mengaku karya itu saduran, maka awak redaksi akan menolak menerbitkan, sebab mereka lebih membutuhkan syair-syair asli.

Dan menurut Jassin, 70 karya asli yang dimiliki Chairil sudah cukup membuktikan bahwa ia adalah seorang pujangga besar di masanya.

Ilustrasi: Medium.com

No comments:

Post a Comment